Banyak yang tidak mengetahui kriteria air minum yang
layak untuk di konsumsi. Adapun persyaratan air minum yang baik adalah sebagai
berikut.
A. Persyaratan Air Minum
Kualitas air yang digunakan sebagai air minum sebaiknya
memenuhi persyaratan secara fisik, kimia, dan mikrobiologi.
1. Persyaratan Fisik
Air yang berkualitas baik harus memenuhi
persyaratan fisik sebagai berikut.
a. Tidak berwarna
Air untuk keperluan rumah tangga harus
jernnih. Air yang berwarna mengandung bahan-bahan lain yang berbahaya bagi
kesehatan.
b. Temperaturnya normal
Air yang baik harus memiliki temperatur
sama dengan temperatur udara (20 – 28o C). Air yang secara mencolok
mempunyai temperatur di atas atau di bawah temperatur udara, berarti mengandung
zat-zat tertentu (misalnya, fenol yang terlarut dalam air cukup banyak). Atau
sedang terjadi proses tertentu (proses dekomposisi bahan organik oleh
mikroorganisme yang menghasilkan energi).
c. Rasanya tawar
Air bisa dirasakan oleh lidah. Air yang
terasa asam, manis, pahit, atau asin menunjukkan bahwa kualitas air tersebut
tidak baik. Rasa asin disebabkan oleh adanya garam tertentu yang larut dalam
air, sedangkan rasa asam diakibatkan adanya asam organik maupun asam anorganik.
d. Tidak berbau
Air yang baik memiliki ciri tidak berbau
bila dicium dari jauh maupun dari dekat. Air yang berbau busuk mengandung bahan
organik yang sedang mengalami dekomposisi (penguraian) oleh mikroorganisme air.
e. Jernih atau tidak keruh
Air yang keruh disebabkan disebabkan
oleh adanya butiran butiran koloid dari bahan tanah liat. Semakin banyak
kandungan koloid maka air semakin keruh. Derajat kekeruhan dinyatakan satuan
unit.
f. Tidak mengandung zat padatan
Air minum yang baik tidak boleh
mengandung zat patahan, walaupun jernih, air yang mengandung patahan yang
terapung tidak baik digunakan sebagai air minum. Apabila air dididihkan, zat
padat tersebut dapat larut sehingga menurunkan kualitas air minum.
2. Persyaratan Kimia
Kualitas air tergolong baik bila
memenuhi persyaratan kimia sebagai berikut.
a. pH netral
Derajat keasaman pH air minum harus
netral, tidak boleh bersifat asam maupun basa. Contoh air alam yang terasa asam
adalah air gambut. Skala pH diukur dengan pHmeter atau lakmus. Air minum
mempunyai pH 7. Apabila pH dibawah 7 berarti air bersifat asam. Bila di atas 7
artinya air bersifat basa (rasanya pahit).
b. Tidak mengandung bahan kimia beracun
Air yang berkualitas baik tidak
mengandung bahan kimia beracun seperti sianida sulfida dan fenolik.
c. Tidak mengandung garam atau ion-ion logam
Air yang berkualitas baik tidak
mengandunggaram atau ion logam seperti Fe, Mg, Ca, K, Hg, Zn, Mn, D, dan Cr.
d. Kesadahan rendah
Tingginya kesadahan berhubungan dengan
garam-garam yang terlarut di dalam air terutama garam Ca dan Mg.
e. Tidak mengandung bahan organik
Kandungan bahan organik dalam air dapat
terurai menjadi zat-zat yang berbahaya bagi kesehatan. Bahan-bahan organik itu
seperti NH4, H2S, SO42-, dan NO3.
3. Persyaratan Mikrobiologi
a. Tidak mengandung bakteri patogen, misalnya bakteri
golongan coli, Salmonella typhi, vibrio
chlotera. Kuman-kuman ini mudah tersebar melalui air (transmitted by water).
b. Tidak mengandung bakteri nonpatogen, seperti
actinomycetes, phytoplankton coliform,
dedocera.
Daftar
referensi :
Kusnaedi. Mengolah Air Kotor untuk Air Minum: Memperoleh Air Bersih dengan
Teknologi Sederhana .Jakarta: PS
Sjarief
Roestam, dkk. Tata Ruang Air. 2010.
Yogyakarta: CV Andi
0 komentar:
Posting Komentar